klik

Senin, 04 Februari 2013

Demonstrasi Buruh

DEMONSTRASI SEBAGAI CERMIN DEMOKRASI
Hari ini, rabu 21 November 2012, ribuan buruh dari berbagai perusahaan dan dari puluhan serikat pekerja menggelar aksi demo besar-besaran di depan Istana merdeka, Jakarta. Para buruh menuntut dibatalkan-nya Undang-undang BPJS yang dianggap akan merugikan kaum buruh dengan dalil sebagai jaminan kesehatan untuk buruh dan masyarakat miskin.
Aksi demontrasi ini dimulai dari bundaran Hotel Indonesia, disana buruh melakukan longmarch menuju Istana Merdeka, tak pelak aksi ini menimbulkan kemacetan panjang. Sambil mengibarkan bendera Serikat Kerja dan spanduk-spanduk bertuliskan kecaman atas Undang-undang BPJS ini para buruh juga mengecam keras pemerintahan SBY yang dinilai tidak berpihak pada kaum buruh. Menurut para demonstran, undang-undang ini dinilai akan menyusahkan kaum buruh karena dalam beberapa pasal berbunyi, bahwa setiap buruh wajib membayar iuran jaminan kesehatan dengan besaran bervariasi dan wajib membayarkan pula iuran untuk istri dan anak-anaknya. Dan apabila dalam hal ini buruh lalai dan tidak membayar selama tiga kali berturut-turut maka akan dikenakan sanksi dan mungkin juga bisa dikenakan kurungan.
Sungguh ironis memang, ditengah-tengah nasib buruh dengan penghasilan ataupun UMR yang pas-pasan atau bahkan kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan keluarga, para buruh harus dibebankan dengan iuran yang tidak jelas nantinya uang tersebut untuk digunakan bagi kesejahteraan masyarakt miskin atau bahkan untuk membayar hutang negara selama ini. Untuk itu para buruh sangat mengecam Undang-undang tersebut dan meminta presiden untuk mencabutnya, jika hal ini tidak dihiraukan maka buruh mengancam akan serempak mencairkan dana Jamsostek mereka yang ada selama ini sebagai asuransi dihari tua. Selama ini kita tahu bahwa negara berhutang lebih dari milyaran dana jamsostek atau bahkan triliun.
Setelah sejam berorasi didepan gedung akhirnya belasan orang dari perwakilan buruh di perbolehkan masuk kegedung Istana Negara untuk bernegosiasi dengan pejabat yang terkait karena memang SBY dikabarkan sedang tidak ada ditempat karena sedang piknik ke Thailand, katanya. Lebih dari 2 jam mereka berunding dan hingga usai belum ada keputusan akhir tentang bagaiman nasib buruh selanjutnya mengenai undang-undang ini. Dan akhirnya buruh membubarkan diri pada pukul 17.30 dan berjanji akan datang lagi dengan massa yang lebih besar dari seluruh serikat pekerja se-jabodetabek.
Bagaiamana rakyat kecil khususnya kaum buruh bisa hidup enak jika selalu dibebankan pada kepentingan negara yang tidak berpihak pada rakyat dan tidak pro rakyat. Akankah SBY mendengar aspirasi rakyat kecil seperti janjinya sewaktu kampanya dulu…???!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar