Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan

Libur Natal dan Tahun Baru yang lalu digunakan oleh sebagian
orang untuk mudik ke kampung halaman. Begitupun dengan saya, saya dan keluarga
memanfaatkan libur panjang tersebut untuk berkunjung ke kampung halaman isteri yaitu
di daerah Wonosari, Gunung Kidul-Yogyakarta. Serangkaian jadwal acara atau
kegiatan kami selama di kampung halaman pun kami buat, mulai dari acara ziarah,
liburan ke pantai dan ke malioboro hingga perayaan ulang tahun anak kami yang
memang jatuh pada tanggal dimana kami saat itu ada disana.

Selain acara perayaan ulang tahun puteri kami, hal yang
cukup berkesan pada kesempatan mudik
waktu itu adalah saat kami berlibur ke
kota Malioboro-Yogyakarta. Dengan diantar mobil milik paman, kami sekeluarga
berlibur ke kota Malioboro setelah sebelumnya mampir ke pantai Baron-Wonosari
untuk menikmati keindahan pantainya. Paman yang notabene bukan asli dari daerah
Yogyakarta pun sempat bingun saat memasuki kota Yogyakarta, dimana kota
Yogyakarta yang sekarang memang sudah berkembang dan maju pesat dibandingkan
saat beliau berkunjung kesana sepuluh tahun yang lalu. Alhasil, hampir lebih
dari satu jam mobil yang kami kendarai hanya putar-putar di jalan dalam kota
karena pada awalnya paman sangat yakin jika dia tidak bakal nyasar. Hingga
akhirnya

saya berinisiatif untuk bertanya ke seorang warga yang waktu itu
melintas menggunakan kendaraan sepeda motor, dan dengan arahan dari si
pengendara motor tersebut akhirnya kami sampai juga di Malioboro untuk
menikmati wisata belanja disana.
Ternyata Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan ya, trus kenapa
terkadang kita malu untuk menayakan suatu hal yang kita tidak tahu.#BNI46